Berikut adalah artikel atau berita tentang poker dengan judul Semar99: Penanganan Limbah yang telah tayang di htogeltarget terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.
PT. Kebon Agung memiliki unit pengolahan limbah sebagai salah satu upaya untuk kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. Limbah yang dihasilkan proses produksi berupa limbah cair, padat dan gas.
1. Limbah Cair
Limbah cair berasal dari :
- 1. Larutan gula dari pipa-pipa yang langsung masuk ke selokan.
- • Terbawa minyak pelumas atau bahan baker dari air buangan.
- • Air cucian evaporator.
- • Air injeksi kondensor.
- • Air pembersihan ketel.
- • Air pendingin ketel.
- • Air pendingin mesin pabrik.
- Limbah cair yang memasuki lingkungan sekitar pabrik diupayakan memenuhi baku mutu air buangan industri sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kadar polutan bahan organic yang diukur dengan menggunakan parameter BOD dan COD dapat diturunkan hingga memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan.
- BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menstabilkan bahan organic selama aktivitas bakteri aerob berlangsung. Bila nilai BOD rendah maka pencemaran rendah, sehingga kebutuhan oksigen rendah.
- COD merupakan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan organic dalam air secara kimia. Apabila COD rendah maka pencemaran limbah tersebut rendah.
- Penanganan limbah cair dilakukan secara terpadu artinya dilakukan secara eksternal dan internal.
- 1. Penanganan Internal
- a. Minimalisasi limbah
- b. Pemisahan air berpolutan
- c. Pencegahan masuknya polutan padat ke dalam air
- d. Daur ulang polutan yang bisa diproses
- e. Mengganti penggunaan Pb asetat dengan A1 sulfat pada analisis gula
- 2. Penanganan Eksternal
- Melewatkan air berpolutan melalui UPLC, dengan menjaga agar jumlah limbah sekecil mungkin dan kadar polutan sekecil mungkin diharapkan tidak akan mencemari lingkungan.
- Sistem UPLC (Unit Pengolahan Limbah Cair)
- UPLC bekerja secara biologis dengan aerasi lanjut (SAL/PSUL 93-3) pada system ini bahan organic sebagai polutan akan didegradasi dan diurai oleh mikroba menjadi CO2 + H20 + eneergi dengan bantuan oksigen.
2. Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan berupa ampas, blotong dan abu ketel.
- 1. Ampas
- Ampas merupakan hasil akhir dari Stasiun Gilingan. Ampas yang dihasilkan sekitar 35-45% dari berat tebu yang digiling. Ampas kaya serat selulosa sekitar 50%, zat lilin, zat lignin dan pectin. Ampas yang dihasilkan setelah mengalami pengeringan dimasukan ke dalam ketel sebagai bahan bakar. Sebagai dijual untuk industri kerta dan medium penumbuh jamur.
- 2. Blotong
- Blotong dihasilkan dari Stasiun Pemurnian merupakan kotoran-kotoran nira yang mengendap yang mengandung bahan organic dan anorganik. Blotong dipergunakan oleh petani dan warga secara gratis dengan mengikuti prosedur pengambilan. Blotong digunakan sebagai bahan batu bata dan dapat diolah menjadi kompos.
- 3. Abu Ketel
- Hasil pembakaran dari ketel menghasilkan abu. Abu tersebut perlu ditangani agar tidak menggangu kesehatan terutama saluran pernapasan melalui penyemprotan dengan air dan pembuangan ke daerah Karangwage. Abku ketel dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk pupuk kompos, bahan campuran batu bata dan bahan bakaran batu bata.
3. Limbah Gas
Limbah gas pabrik terutama berasal dari asap yang dihasilkan ketel. Pembakaran yang tidak sempurna akan menghasilkan jelaga. Untuk mengatasi hal tersebut, pada ketel dilengkapi dengan dust collector dan cyclone yang dapat memisahkan partikel dari gas dengan cara memasukan aliran gas menurut gerakan rotasi dan membentuk vorteks sehingga menimbulkan gaya sentrifugal yang akan melempar partikel secara radial kea rah dinding cerobong.
Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih kepada mbah semar99 atas supportnya.